Sejarah Telur Asin Haji Jiroh

SEJARAH TELUR ASIN HAJI JIROH


    Brebes adalah daerah yang terkenal dengan penghasil bawang merah yang berkualitas, selain itu Brebes juga memiliki makanan khas yaitu telur asin. Pada tahun 2010 haji jiroh memulai bisnis usaha telur asin, beliau memberi nama usaha tersebut "Telur Asin Haji Jiroh" yang berlokasi di Desa Kersana, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes. Awal mula memulai usaha beliau mengeluarkan modal sebesar 50 juta untuk membeli bahan baku seperti, telur bebek, garam, abu gosok dan lain-lain. Sedangkan alat untuk proses pembuatan telur asin masih menggunakan cara tradisional sehingga tidak memerlukan modal yang besar untuk memulai bisnis ini. 

    Telur Asin Haji Jiroh terkenal dengan rasanya yang enak sehingga peminat telur asin haji jiroh setiap tahunnya selalu meningkat sampai akhirnya banyak sekali masyarakat yang antusias untuk mengambil telur asin dari hasil produksi telur asin haji jiroh lalu dijual kembali kepada konsumen. Telur asin haji jiroh adalah produsen yang memproduksi telur asin yang akan dikirim atau disalurkan kepada distributor untuk dijual kepada konsumen, sehingga telur asin haji jiroh tidak secara langsung menjual hasil produksinya kepada konsumen. 

       Dan harganya pun relatif lebih murah yaitu sebesar 2.500/butir untuk dijual ke distributor. Sedangkan harga pasarannya untuk dijual ke konsumen sebesar 3000/butir untuk telur asin (original) dan 3.500/butir untuk telur asin bakar (asap) dan panggang. 

    Pada Setiap minggunya telur asin haji jiroh memperoleh penghasilan kurang lebih 27 juta perminggu. Dan setiap harinya mengirimkan telur asin sebanyak 200 peti, yang setiap petinya berisi 150 butir telur asin. Telur asin haji jiroh selalu mengirimkan hasil produksinya ke kota Brebes, Tegal, Cirebon, Kuningan, dan Bandung. Telur asin haji jiroh memiliki karyawan kurang lebih 30 orang dan memiliki cabang produksi di desa Cikeusal.







Posting Komentar

0 Komentar